Sabtu, 02 November 2013

Tulisan 15



Kunci kurangi defisit perdagangan ada di sektor migas

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai aktivitas impor. Ini berkaitan dengan kondisi neraca perdagangan Indonesia yang kembali mengalami defisit pada September 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan bulan September kembali mengalami defisit sebesar USD 657,2 juta.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, defisit neraca perdagangan tidak lepas dari aktivitas impor yang meningkat. Ini yang harus diwaspadai. "Tren neraca perdagangan terutama impor migas perlu kita waspadai," kata Mirza di Gedung Bank Indonesia, Jumat (1/11).
Nilai impor Indonesia pada bulan September meningkat menjadi USD 15,47 miliar dari USD 13,03 miliar pada bulan Agustus 2013. Sedangkan nilai ekspor juga mengalami kenaikan menjadi USD 14,81 miliar dari bulan Agustus 2013 yang sebesar USD 13,16 miliar.
"Neraca migas ini sebenarnya tantangan kita yang paling struktural. Karena ekonominya gerak terus, sementara sumber energi kita yang utama masih datang dari migas, produksi dalam negeri stagnan, sehingga, dipenuhi dari impor. Sehingga impor migas kita setiap bulan masih terus defisit," ungkap Mirza.
Kunci untuk mengurangi defisit neraca perdagangan ada di sektor migas. Produksi dan penggunaan energi alternatif sudah harus dilakukan agar Indonesia tidak terus menerus bergantung pada impor migas.
"Kuncinya di impor migas. Mudah mudahan tren-nya tidak terus meningkat. Tapi memang kalau roda ekonominya bergerak terlalu cepat itu kan membutuhkan energi, nah sumber energi saat ini yang utama masih datang dari migas. Memang makannya harus ada perubahan struktural dalam penyediaan energi di Indonesia. Yaitu diversifikasi," tegasnya.


Analisis:
Neraca perdagangan bulan September kembali mengalami deficit, defisit neraca perdagangan tidak lepas dari aktivitas impor yang meningkat. Terutama impor migas perlu diwaspadai. Kunci untuk mengurangi defisit neraca perdagangan ada di sektor migas. Produksi dan penggunaan energi alternatif sudah harus dilakukan agar Indonesia tidak terus menerus bergantung pada impor migas. Pemerintah harus mewaspadai aktivitas impor, terutama impor migas.

http://www.merdeka.com/uang/kunci-kurangi-defisit-perdagangan-ada-di-sektor-migas.html

Dikutip tanggal : 02-11-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar