Selasa, 31 Maret 2015

PPT tugas 1



Pendahuluan
Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas; pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan (auditing). Pengukuran adalah proses mengidentifikasikan, mengelompokan dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran itu memberikan masukan mendalam mengenai profotabilitas oprasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Bidang ini memusatkan perhatian pada isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan dengan cara apa dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan asestasi (pengujian terhadap) keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
                Jumlah akuntansi dapat berbeda secara signifikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang mengaturnya. Perbedaan dalam budaya, praktik, bisnis, politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya mempengaruhi bagaimana Multinational Company (MNC) melakukan kegiatan operasi dan pelaporan laporan keuangannya di seluruh dunia. Tidaklah mungkin dapat memahami laporan keuangan dan pengungkapan lainnya tanpa pengetahuan mengenai prinsip akuntansi dan budaya usaha yang mendasarinya

Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Dimasa lalu perdagangan dan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat dari pada perdagangan barang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan pada tingkat mikro seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC besar. Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan ekport dan import adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing.

Ø  Inovasi Keuangan
                Dengan diregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa. Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam mengidentifikasikan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Ø  Kompetisi Global
                                Faktor lain yang turut menyumbang semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi Global Penentuan Acuan (bench marking), suatu tindakan untuk menbandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, sesorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.

Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Berita mengenai Merger dan Akuisisi Internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi oprasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kembali perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbilkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kembali perusahaan.
Internasionalisasi Pasar Modal
                Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah melonjak naik menjadi lebih dari duapuluh kali lipat sejjak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari 4 kali lipat dalam periode yang sama, dan saat itu telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar. Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek diseluruh dunia. Transaksi yang terjadi di bursa saham Negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi dinegara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang lebih menyarankan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik dimanapun.
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah, antara lain
  AMERIKA
  EROPA BARAT
  ASIA
1.                   AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga menungkat dalam presentase terhadap total global berada pada posisi 47,5% diawal tahun 2006. Namun di Amerika sekalipun kuatnya tuntutan kompetisi global makin dirasakan. AS akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya yang dirasa berat.
2.                   EROPA BARAT
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Faktor terkait dari Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahan besar milik pemerintah telah membuat ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik muestor non intstitusional (non-lembaga), yang hingga pasar eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan persatuan moneter Eropa (European Monetary Union). Selama kurun 1990, pasar modal dibenua eropa telah menjadi makin tererahkan pada kepentingan para investor baru.
3.                   ASIA
Banyak ahli yang memperkirakan asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara – negara “macan asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akutansi, pengungkapan dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product - GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukan bahwa pasar ekuitas dapat menaikan peranan yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Beberapa pasar Asia – Pasifik (seperti : Cina, India, Korea, Taiwan dan Hong Kong) telah tumbug dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
  Perkembangan
           Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi, yaitu :
Ø Sumber  Pendanaan
Ø System Hukum
Ø Perpajakan
Ø Ikatan Politik dan Ekonomi
Ø Inflasi
Ø Tingkat Perkembangan Ekonomi
Ø Tingakat Pendidikan
Ø Budaya
  Klasifikasi
                       Klasifikasi Akutansi Internasional dibagi menjadi dua kategori :
  Klasifikasi dengan pertimbangan, bergantung pada pengetahuan intitusi penglaman
  Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akutansi seluruh dunia


Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi Bisnis; pembelian atau penyatuan
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Good Will
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Asosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Valuasi Aset
Harga perolehan
Harga perolehan dan harga pasar
Harga perolehan dan harga pasar
Bebas Deprestasi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Valuasi Persediaan LIFO
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Kemungkinan Rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman Dana
Tidak dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak Tangguhan
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan Untuk Manipulasi Laba
Sebagian
Sebagaian
Sebagian

Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi Bisnis; pembelian atau penyatuan
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Good Will
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Asosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Valuasi Aset
Harga perolehan
Harga perolehan dan harga pasar
Harga perolehan dan harga pasar
Bebas Deprestasi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Valuasi Persediaan LIFO
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Kemungkinan Rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman Dana
Tidak dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak Tangguhan
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan Untuk Manipulasi Laba
Sebagian
Sebagaian
Sebagian

Sabtu, 28 Maret 2015

Softskill - Akuntansi Internasional



PENDAHULUAN
            Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas; pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan (auditing). Pengukuran adalah proses mengidentifikasikan, mengelompokan dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran itu memberikan masukan mendalam mengenai profotabilitas oprasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Bidang ini memusatkan perhatian pada isu-isu seperti apa yang akan dilaporkan, kapan dengan cara apa dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan asestasi (pengujian terhadap) keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Jumlah akuntansi dapat berbeda secara signifikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang mengaturnya. Perbedaan dalam budaya, praktik, bisnis, politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya mempengaruhi bagaimana Multinational Company (MNC) melakukan kegiatan operasi dan pelaporan laporan keuangannya di seluruh dunia. Tidaklah mungkin dapat memahami laporan keuangan dan pengungkapan lainnya tanpa pengetahuan mengenai prinsip akuntansi dan budaya usaha yang mendasarinya
Sudut Pandang Sejarah
            Sistem pembukuan berpasangan (double-entry-bookkeeping) dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi, berawal dari Negara-negara kota di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam menggunakan pajak terhadap transaksi komersial. “pembukuan ala Italia kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Hanseatik. Pada waktu hamper bersamaan, para filsuf bisnis di belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Perancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
            Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Kebutuhan untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan di periksa ulang dan diverifikasi kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Scotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga seluruh wilayah persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
            Model akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia. Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada dibawah pemerintahan Perancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi makin terasa sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, meksiko, Filipina, Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi Internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat secara erat dengan hukum nasional dan aturan professional.

Sudut Pandang Kontemporer
            Pengendalian nasional terhadap arus modal, faluta asing, infestasi asing langsung dan transaksi terkait telah di liberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Sebagai mana akuntansi adalah bahasa bisnis, demikian juga interaksi ekonomi lintas perbatasan mensyaratkan juga bahwa pelaporan akuntansi dalam satu wilayah Negara secara terus menerus digunakan dan dipahami oleh para ahli di Negara lainnya. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi, makin dialihkontrakkan (out sourced) kepada siapa saja dengan ukuran apapun, dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik.
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
            Dimasa lalu perdagangan dan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat dari pada perdagangan barang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan pada tingkat mikro seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC besar. Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan ekport dan import adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing
            Saat ini bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur dan distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya usaha patungan atau aliansi strategis. Pada tingkat perusahaan, aktifitas investasi langsung terlihat dengan adanya pengungkapan segmen perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan afiliasi. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manager keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu Negara.
            Setiap Negara yang tercantum dalam afiliasi harus menyiapkan akun-akunnya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang belaku umum di satu Negara yang menjadi domisili perusahaan untuk memenuhi ketentuan hukum dan perpajakan. Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara ke Negara lain karena prinsip-prinsip persebut dibentung oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Laporan auditor atas suatu perusahaan menetapkan bahwa pernyataan laporan keuangan konsolidasi cocok dengan hukum Negara dimana perusahaan tersebut berdiri dan sesuai dengan standar perlaporan keuangan internasional (International Financial Report Standard - IFRS) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standard Board – IASB) dan juga sesuai dengan interpretasi yang dikeluarkan oleh komite interpretasi laporan keuangan internasional ( International Reporting Ontepretation  - IFRIC).
            Akan tetapi dalam menyiapkan dari sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya apakah ada yang hilang dalam proses transaksi tersebut. Metologi konsolidasi yang dianut memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi. Disisi lain, perusahaan melakukan penilaian ulang atas aset-asetnya yang terdapat di Negara-negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, hal ini dilakukan secara umum untuk mengubah daya beli mata uang lokal sebelum konsolidasi. Ini disebabkan perubahan harga secara umum yang bergerak bersamaan dengan perubahan harga spesifik. Perusahaan induk dan anak-anak perusahaan domestiknya mempertahankan catatan akuntansinya dan menyusun laporan keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima secara umum di Negara tersebut. Dan anak perusahaan luar negeri mempertahankan buku akun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di Negara domisili. Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut dengan “Grup (kelompok)”. Laporan keuangan konsolidasi berikut ini telah dipersiapkan dari laporan keuangan yang diserahkan kepada kementrian keuangan sebagaimana yang ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di Negara tersebut. Dengan demikian, laporan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di Negara dan wilayah yuridiksi selain Negara tersebut.
            Terdapat pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri kedalam satu mata uang pelaporan. Terdapat bermacam-macam kurs nilai tukar yang dapat digunakan oleh MNC. Kurs nilai tukar tidak konstan yang sering berubah-ubah hampir setiap hari dapat menghasilkan keuntungan dan kerugian yang menimbilkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan. Perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam diseluruh dunia. Kebutuhan informasi pembaca berdomisili di luar negeri haruslah diperhitungkan, khususnya pada saat suatu firma hendak memperoleh akses pada sumber-sumber pendanaan luar negeri dan dalam batasan biaya yang wajar. Pertimbangan atas akses pasar dan biaya pendanaan pada gilirannya berkaitan dengan sifat dasar dan kualitas dari komunikasi keuangan eksternal firma yang bersangkutan.
Inovasi Keuangan
            Dengan diregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa. Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam mengidentifikasikan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Kompetisi Global
            Faktor lain yang turut menyumbang semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi Global Penentuan Acuan (bench marking), suatu tindakan untuk menbandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, sesorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.
Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara
            Berita mengenai Merger dan Akuisisi Internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi oprasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kembali perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbilkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kembali perusahaan.
Internasionalisasi Pasar Modal
            Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah melonjak naik menjadi lebih dari duapuluh kali lipat sejjak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari 4 kali lipat dalam periode yang sama, dan saat itu telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar. Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek diseluruh dunia. Transaksi yang terjadi di bursa saham Negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi dinegara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang lebih menyarankan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kiri para penanam modal dapat mengambil keuntungan masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik dimanapun. Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah.
AMERIKA
          Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga menungkat dalam presentase terhadap total global berada pada posisi 47,5% diawal tahun 2006. Namun di Amerika sekalipun kuatnya tuntutan kompetisi global makin dirasakan. AS akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya yang dirasa berat.
EROPA BARAT
            Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Faktor terkait dari Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahan besar milik pemerintah telah membuat ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik muestor non intstitusional (non-lembaga), yang hingga pasar eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan persatuan moneter Eropa (European Monetary Union). Selama kurun 1990, pasar modal dibenua eropa telah menjadi makin tererahkan pada kepentingan para investor baru.
ASIA
            Banyak ahli yang memperkirakan asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara – negara “macan asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akutansi, pengungkapan dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product - GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukan bahwa pasar ekuitas dapat menaikan peranan yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Beberapa pasar Asia – Pasifik (seperti : Cina, India, Korea, Taiwan dan Hong Kong) telah tumbug dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
            Bukti menunjukan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melalaikan penccatatan lintas batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara – negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan atau pelanggan utama. Dalam suatu kebijakan strategisnya, bursa efek new York baru – baru ini mengakui sisi euronext, yang merupakan gabungan bursa efek hasil marger antara bursa Amsterdam, Brussel, dan Paris
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Perkembangan
Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi, yaitu :
1.      Sumber  Pendanaan
Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi  ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan.
2.      System Hukum
Dunia Barat memiliki dua orientasi dasar : kondifikasi hokum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kondifikasi hukum, aturan akutansinya digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus perkasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.


3.      Perpajakan
Peraturan pajak secara efektif menentukan standar akutansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam keperluan pajak. Ketika akutansi pajak terpisah, kadang – kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akutansi tertentu.
4.      Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak Negara – Negara berkembang menggunakan system akutansi yang dikembangkan ditempat lain, entah karena dipaksakan atau karena pilihan mereka sendiri.
5.      Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akutansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai – nilai asset dan bahan – bahan terkait, sementara disisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi
Factor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang di laksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirinya, jenis transaksi menentukan masalah akutansi yang dihadapi.
7.      Tingakat Pendidikan
Standar dan praktik akutansu yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalah artikan dan disalahgunakan. Pendidikan akutansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan disuatu Negara secara umum juga rendah.
8.      Budaya
Disini budaya berarti nilai – nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) :
1.      Individualism
2.      Jarak kekuasan
3.      Penghindaran ketidakpastian
4.      Maskulinitas

Klasifikasi
Klasifikasi Akutansi Internasional dibagi menjadi dua kategori
1.      Klasifikasi dengan pertimbangan, bergantung pada pengetahuan intitusi penglaman
2.      Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akutansi seluruh dunia
·           Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akutansi
1.      Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akutansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional
2.      Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akutansi berkembang dari prinsip – prinsip mikroekonomi
3.      Berdasarkan pendekatan disiplin independen. Lahan dari pertimbangan, coba – coba dan kesalahan
4.      Berdasarkan pendekatan yang seragam, akutansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat ukur kendali administrative oleh pemerintah pusat.
·           Sistem Hukum : akutansi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
1.      Akutansi dalam Negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisah antara akutansi keuangan dan pajak.
2.      Akutansi Dalam Negara – Negara yang menganut kondifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian antara akutansi keuangan dan pajak.
Sistem hukum suatu Negara dan system keuangannya dapat dikaitkan dalam hubungan sebab – akibat. Suatu sistem legal dalam hukum umum menekan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat kepada investor daripada sistem kodifikasi hukum.
·           Sistem Praktik : Akutansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
Terdapat beberapa alasan perbedaan akutansi pada tingkat nasional semakin hilang, diantaranya
1.      Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang diseluruh dunia. Penyatuan pasar modal dunia dapat juga dikatakan sebagai alas an terpenting yang menjadikan Dewan Standar Akutansi Internasional memainkan peran utama dalam menetapkan standar keuangan dinegara – Negara seperti Australia, Jepang, Eropa, dll.
2.      Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akutansi dan berisi pengungkapan yang ditunjukan kepada investor internasional.
3.      Beberapapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akutansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen.
Masalah lain adalah penggunaan cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu period eke periode yang lain. Proses ini meratkan fluktuasi laba dari satu tahun ke tahun yang lain. Oleh karena praktik ini bertentangan dengan penyajian wajar, praktik ini lebih jarang dilakukan dinegara – negara dengan penyajian wajar dibandingkan dengan dinegara – negara yang menganut kepatuhan hukum Akutansi umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. IFRS juga ditunjukan pada penyajian wajar. Secara khusus, IFRS relevan bagi perusahaan – perusahaan yang mengandalkan pasar modal internasional untuk memperoleh pendanaan. Akutansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah nasional.
AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
            Bab 3 berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman , Belnda dan Inggris. Prancis, Jeman dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) ketika organisasi tersebut di dirikan pada tahun 1957, Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat Negara ini memiliki ekonomi yang berkembang pesar dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan mutinasional terbesar di dunia. Keempat Negara negate tersebut merupakan beberapa pendiri Internasional Accounting standars Board – IASB dan memiliki peranan penting dalam mengatur agendanya,Republik Ceko merupakan sebuah Negara dnegan perekonomian “berkembang” . pada tahun 1989, Negara ini beruhan dari sebuah ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.

Text Box: Ø System Akuntansi Keuangan Lima NegaraLabel Ringkasan Akuntansi Signifikan

IFRS
Prancis
Jerman
Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi bisnis; pembelian atau penyatuan
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Good Will
Kapitalisasi dan pengujian penurunan nilai
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi
Asosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Valuasi aset
Harga perolehan dan harga pasar
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan dan harga pasar
Harga perolehan dan harga pasar
Beban Deprestasi
Dasar Ekonomi
Dasar Pajak
Dasar Pajak
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Valuasi Persediaan LIFO
Tidak diizinkan
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Kemungkinan rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman dana
Dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak tangguhan
Diakui
Tidak diakui
Tidak diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan untuk manipulasi laba
Tidak
Digunakan
Digunakan
Sebagian
Sebagaian
Sebagian