Selasa, 26 Juni 2012

Setiaku


Dikala godaan itu menguji kesetiaan, aku berdiri tegak.
Menengadah di bawah langit, meminta yang terbaik,
Dikala kekesalan itu menghampiri, aku tersenyum lebar.
Mengusap  tetesan  limbah mata yang mengering,
Tertegun menyaksikan sosok dirimu menjadi dua di benakku,
Aku mencoba menjunjung tinggi ucapanku,
Tapi setiaku mulai merapuh di ujung asaku,

Mendengar ucapanmu yang begitu tampak nyata,
Sirna sudah rasa keraguan yang mengeras di jiwa,
Kau lunakan dengan tanganmu yang seperti sayap,
Mimpimu yang indah menyeretku untuk ikut mengindahkannya,
Bahasa ragamu menjadikan aku perimu,
Itu terlihat dari binar hatimu,
Yakinkan hatiku memilihmu,
Dikala godaan itu menguji kesetiaan, aku berdiri tegak.
Menengadah di bawah langit, meminta yang terbaik,
Dikala kekesalan itu menghampiri, aku tersenyum lebar.
Mengusap  tetesan  limbah mata yang mengering,
Tertegun menyaksikan sosok dirimu menjadi dua di benakku,
Aku mencoba menjunjung tinggi ucapanku,
Tapi setiaku mulai merapuh di ujung asaku,

Mendengar ucapanmu yang begitu tampak nyata,
Sirna sudah rasa keraguan yang mengeras di jiwa,
Kau lunakan dengan tanganmu yang seperti sayap,
Mimpimu yang indah menyeretku untuk ikut mengindahkannya,
Bahasa ragamu menjadikan aku perimu,
Itu terlihat dari binar hatimu,
Yakinkan hatiku memilihmu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar